Rabu, 31 Agustus 2011

Negara NATO Siap Mengeruk Panen di Libya




Sebagaimana pemberontak mengambil alih Tripoli, Negara asing juga mengincar minyak mentah Libya yang berkualitas tinggi.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, begitu juga rekan-rekannya, Inggris, Italia, Amerika Serikat dan Negara lainnya, sangat bernafsu menggalang kontrak minyak setelah pemerintahan baru muncul di Libya. [Reuters]

Berita mengenai Libya kini terlihat beralih ke bisnis. Berita tentang analisa jatuhnya Gaddafi juga menjadi headline di rubric keuangan dan ekonomi. Di sana terdapat analisa bahwa pasca perang di Libya atau tergulingnya Gaddafi akan banyak Negara NATO khususnya Amerika, Perancis, Inggris dan Italia yang akan mengambil keuntungan di dalamnya.

Begitu juga Reuters dalam headline nya memberitakan pemerintahan baru Negara Libya akan menjadi tambang emas bagi perusahan-perusahaan dan para investor Barat.

Sebelum Tripoli seutuhnya jatuh, sebelum Gaddafi dan pendukungnya turun, sebelum darah mongering di tubuh para pejuang yang gugur, pemerintah Barat sudah mengincar apa yang mereka lihat hanyalah keuntungan dan intervensi.

Tidak ada ilusi lain atas jauhnya serangan pasukan NATO melebihi resolusi keamanan PBB yang dimandatkan pada mereka. Selama berbulan-bulan pejabat NATO mendesak beroperasi dalam waktu singkat, sebuah serangn udara, telah dirancang untuk melindungi rakyat sipil dari ancaman dan serangan Gaddafi. Tapi yang tergambar sekarang justru rahasia terbuka bahwa Negara NATO menyamar dan beroperasi di darat.

Ditambah lagi keengganan mereka melakukan Negoisasi untuk mengakhiri perang sipil, praktek hasut terhadap para pemberontak, mempersenjatai dan melatih pemberontak, dan menambah eskalasi kekerasan. Dari ini semua terlihat jelas bahwa usaha NATO telah berubah dari melindungi sipil menjadi pmenggulingkan rezim.

Ada sebuah alasan untuk ini yang mendadak jujur atas keterlibatannya. Seperti yang disinggung oleh pakar ekonomi, setiap Negara turut berkontribusi dalam operasi dan usaha NATO di Libya adalah karena mengharap mendapatkan keuntungan yang banyak setelah perang usai.

Koran The French Le Figaro membicarakan Libya sebagai perang Sarkozy, sementara The British Telegraph menurunkan referensi akan keterlibatan militer dan para intelijen Inggris, termasuk MI6 dan RAF membantu pemberontak Libya.

Dengan membantu kekuatan pemberontak Libya Dewan Transisi Nasional telah menciptakan hutang budi. Dalam konteks tanggung jawab apa selanjutnya yang akan terjadi di Libya, pejabat Inggris yang tak ingin disebut namanya memberitahukan bahwa keterlibatan NATO dalam pemberontakan Libya bermakna “ Sekarang milik kita”.

Sebagaimana yang diberitakan Reuters, “perusahan-perusahaan Barat melihat dengan baik ada miliyaran dollar dalam eksplorasi minyak di Libya, dan kontrak pembangunan datang memperebutkan bagian masing-masing.

Terlepas dari keuntungan besar dalam rekonstruksi bengunan Libya, ada keuntungan besar dalam pendistribusian minyak. Industri minyak Libya memproduksi 1,6 juta barel per hari sebelum perang. Negara ini diperkirakan memiliki 46 miliar barel cadangan –merupakan yang terbesar di AFrika.

Sebuah informasi menyebutkan, pemberontak yang saat ini telah mengontrol Perusahan Minyak Teluk Arab, produsen minyak terbesar Libya, mengatakan :”Kami tidak punya masalah dengan Negara-negara Barat seperti Italia, Perancis, dan Inggris. Tapi kami mungkin memeliki beberapa masalah politik dengan Rusia, China dan Brasil.” Tiga Negara terkahir tidak terlibat dalam misi NATO di Libya.

Libta harus waspada dengan intervensi Barat setelah revolusi. Meminta bantuan Barat untuk tujuan kemanusiaan mungkin baik, tetapi mengamankan asset dan sumber daya Negara adalah yang terpenting.





Jumat, 26 Agustus 2011

Tiga Pertanyaan Urgen Seputar Revolusi Libia


Kepala analis politik Al Jazeera menjelaskan bahwa jatuhnya Tripoli berarti  sebuah kemenangan untuk Rakyat Libia, Kebangkitan Arab dan juga Barat.

Rakyat Libya berada di pihak pemberontak, ikut merayakan kemajuan usaha pemberontak di Tripoli pada senin pagi.

Enam bulan NATO membantu pemberontakan di Libya akhirnya berbuah dengan direbutnya Tripoli sebagai upaya menggulingkan Muammar Gaddafi dan terciptanya demokrasi.

Marwan Bishara, analis politik senior Al Jazeera, berkomentar ada 3 isu utama mengenai apa yang terjadi di Libya saat ini:

1.    Apa langkah selanjutnya untuk Libya dan Dewan nasional?

Sudah waktunya bagi rakyat Libya untuk merayakan akhir dari empat decade kediktatoran pemerintahannya, dan tatkala sorak sorai kemenangan mereka reda, mereka akan menemukan bahwa ini hanyalah baru dari awal kemenangan.

Gaddafi telah banyak merusak, memarjinalkan, dan menguasai seluruh lembaga Negara termasuk militer, dan mematikan partai politik lainnya, seperti itulah corak politik di Negara Libya. Ada banyak hal yang dibutuhkan untuk memulihkan Libya dan membangunnya dari awal.

Keamanan, rekonstruksi dan transisi politik hanya bagian kecil tantangan yang akan mereka hadapi dalam waktu cepat dan dekat. Selain itu, mereka harus memenej dan mengcover semua harapan rakyat untuk terciptanya kebebasan dan kesejahteraan di Libya. Apa yang dibutuhkan adalah optimism dengan kenyataan yang ada.

Dan menilai dari apa yang kita lihat selama lima bulan terakhir, ada banyak yang harus dirayakan dalam hal membangun dewan kemudi, membentuk kelompok-kelompok revolusioner berbasis local dari bawah ke atas yang telah terkoordinir dengan baik dan sebagian besar sangat disiplin.

Ada perbedaan pendapat dan kecurigaan selama beberapa minggu terakhir, dan kisah pembunuhan Abdul Fatah Younis masih belum terungkap. Dan juga adanya pelanggaran tertentu, dan aksi balas dendam. Akan tetapi, melihat ketegangan dan kekerasan yang selama ini terpendam selama beberapa decade kediktatoran telah menjadikan ini sebagai pengecualian.

Revolusi telah menjadi pluralistic, mencakup seluruh koalisi dan semua lapisan kehidupan. Mereka sangat memperhatikan dan peka terhadap local dan suku serta mendirikan sebuah strategi koordinasi yang sangat baik antara kaum revolusioner local dan komite pengarah Nasional. Tidak seperti di Mesir dan Tunisia, dimana pilar dari rezim yaitu militer tetap berkuasa dan mengendalikan negara. Revolusi di Libya diseting untuk membersihkan Negara dan memulai kehidupan baru dari awal. Demokrasi merupakan satu-satunya cara untuk mensukseskannya.

Dewan transisi nasional harus ingat perannya hanya sebatas mengawal transisi, dan harus menghindari semua cara agar memiliki otoritas lebih lama.

2.    Melihat Mesir dan Tunisia, apakah perkembangan Libya juga berarti bagi kebangkitan Arab? 

Negara Libya jauh lebih kecil dan relative kurang berkembang dari Negara tetangganya Mesir dan Tunisia. Memiliki banyak masalah dalam tubuhnya sendiri dan banyak disibukkan dengan urusan internalnya sendiri selama puluhan tahun. Itu sebabnya tak satu pun yang mengharapkan adanya pemimpin baru di Tripoli untuk memainkan peran regional dalam waktu dekat.

Bagaimana pun, penularan revolusioner akan semakin cepat menjalar setelah keberhasilan revolusi di Libya ini. Rezim Assad dan Shaleh harus lebih khawatir dan ekstra was-was mengenai apa yang sudah terjadi di Libya dalam minggu ini sebagai kejatuhan revolusi terbaru. Di bawah tekanan  rakyat mereka, rezim-rezim Arab harus bertindak. Yaman adalah berikutnya, dan Syiria yang lebih kompoklasi juga akan bernasib sama.

Hal yang sama juga akan terjadi pada Negara Afrika Utara lainnya. Sebagai jembatan antara Mesir dan Tunisia, Negara kaya minyak, Libya dapat memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan strategi rekonstruksi masa depan tiga Negara dan menjalin hubungan mereka dengan Negara lainnya begitu juga barat.

3.   Bagaimana dengan kekuatan Barat -terumata Perancis, Inggris, dan Amerika- kemanakah kesuksesan di Libya akan membawa Negara tersebut?

Pertama dan utama sekali, pemimpin Barat perlu menghapus rasa puas yang terlihat di wajah mereka. Dan  memastikan tidak menertawakan atas apa yang dilakukan oleh Negara-negara Arab dengan revolusi mereka.
Bantuan bom udara dari NATO memang membantu, tapi ini adalah kemenangan hebat milik revolusioner. Pertempuran telah dimenangkan dalam hati rakyat Libya, seperti halnya dengan Mesir dan Tunisia.

Selain itu, setelah beberapa dekake terlibat dengan para dictator Arab, Barat telah menebusnya dengan beberapa hal : mereka memasukkan diri dalam revolusi Libya setelah Gaddafi membuat ancaman genosida terhadap pemberontak, tapi campur tangan mereka tidak selalu didasari tujuan kemanusiaan.

Situasi di Suriah jauh lebih rumit, Inggris dan Perancis  akan lebih membutuhkan banyak militer untuk mengkawal revolusi di Suriah.

Itu tidak mengatakan bahwa rakyat Libya harus tidak menerima bantuan uluran tangan. Yang terbaik adalah tetap memiliki kekuatan Barat dalam hal positif dan yang baik sepanjang sejarah hubungan mereka dengan Arab untuk sebuah perubahan. Dan masih banyak ruang untuk kerjasama dan koordinasi di masa depan, tetapi harus dilakukan atas dasar saling menghormati dan untuk kepentingan bersama.

Pemimpin Barat juga harus menjauhi interfensi antara orang yang mereka anggap moderat dan orang yang mereka anggap Islamis, sebagaimana Libya akan membutuhkan cooperasi antara seluruh lapisan rakyatnya.

Selasa, 23 Agustus 2011

Profil: Muammar Gaddafi (Presiden Libia)



Profil: Muammar Gaddafi (Presiden Libia)

Berkuasa sejak 1969, Gaddafi menjadi presiden terlama, pemimpin paling menarik dan sulit dijatuhkan. Setelah 42 tahun mengemudi roda pemerintahan di Negara kaya minyak, Libia, Muammar Gaddafi- presiden berkuasa terlama di dunia Arab akhirnya kehilangan cengkraman kekuasaannya setelah 6 bulan sejak terjadinya pemberontakan.

Sebelum itu, Gaddafi menyebut dirinya sebagai “Pemimpin Bersahabat” dan “Pemimpin Revolusi” serta figure kharismatik yang merawat enam juta penduduk Libia. Tapi, dalam hitungan jam setelah pemberontakan menyeruak di Tripoli, ribuan rakyat Libia merobohkan poster Gaddafi, menginjak-injak gambarnya, bahkan melubangi gambar Gaddafi dengan peluru yang menandakan mereka ingin membunuh presiden mereka sendiri sebgai aksi kemarahan terhadap orang yang memerintah mereka dengan brutal dan kejam.

Hubungan Gaddafi dengan seluruh dunia juga kurang baik. Selama bertahun-tahun Ia disalahkan atas pemboman Jet Jumbo Pan Am dekat Lockerbie, Scotlandia pada tahun 1988 yang menelan 270 korban. Namun setelah bertahun-tahun ia menyangkal tuduhan tersebut, akhirnya Libia mengakuinya dan bertanggung jawab serta menyetujui untuk membayar ganti rugi sebesar 10 juta dollar Amerika untuk keluarga korban. Selain itu Gaddafi juga akan membongkar semua senjata pemusnah massal. Melalui ini ia kembali masuk dan diterima komunitas internasional.

Pada bulan Februari, satu minggu setelah revolusi menruntuhkan pemerintah Tunisia dan Mesir, sebuah pemberontakkan muncul melawan pemerintahan Gaddafi di timur Negara Libia. Beberapa hari setelah pemberontakkan berkibar, Gaddafi berpidato yang disiarkan televisi dimana ia bersumpah untuk memburu para demonstran “dari inci ke inci, kamar ke kamar, rumah ke rumah, dan gang ke gang,” gertaknya.

Pidato tersebut menyebabkan kekisruhan yang justru memompa semangat para pemberontak bersenjata menentang dia.

Gaddafi menjadi presiden Libia pada tahun 1969 di usianya yang masih muda (27) setelah mengkudeta Raja Idris tanpa pertumpahan darah. Dia mengontrol negaranya dengan tangan besi selama puluhan tahun dan tanpa segan membasmi para pembangkang.

Gaddafi lahir pada tahun 1942 di wilayah pesisir Sirte. Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Benghazi mempelajari Geografi namun berhenti untuk bergabung dengan tentara.

Setelah merebut kekuasaan, ia meletakkan Pan-Arab, anti-imperialis, dan mencampurnya dengan aspek-aspek Islam. Sementara ia mengizinkan control privasi untuk perusahaan kecil sedangkan pemerintah yang mengontrol perusahaan besar.

Ia adalah pengagum Presiden mesir Gamal Abdel Nasser dan ideology Arab nasinalis dan sosialisnya. Dia pernah mencoba menggabungkan Libya, Mesir dan Suriah ke dalam federasi, namun gagal. Begitu juga upaya serupa untuk menggabungkan Libya dan Tunisia dan lagi-lagi berakhir dengan kepahitan.

Menghabisi Pemberontak


Tahun 1977, Gaddafi mengubah nama Libia menjadi Republik Sosialis Besar Arab Libia dan mengizinkan orang untuk menyampaikan pendapat di kongres rakyat.

Berbagai keritik menghujani kepemimpinannya sebagai militer dictator, dan menuduh ia menindas rakyat sipil secara kejam serta membunuh para pembangkang. Rezim Gaddafi dikenal angker, ia memenjarakan ratusan pelanggar hukum dan beberapa dari mereka dihukum mati, berdasarkan Human Right Watch.

Seperti cara ia mengambil kekuasaan dengan kudeta, Gaddafi secara bertahap mulai menggunakan kekuatan dan kekerasan,” ujar Mohammed al-Abdalla, deputi sekretaris jendral Nasional untuk keamanan Libya pada al-Jazeera.

“Pada tahun 1970-an ia menentang para mahasiswa, yaitu ketika ia secara terang-terangan menghukum gantung mahasiswa yang telah mengkritiknya, berdemo dan menuntut hak-hak mereka di Benghazi dan Tripoli dan di kota lainnya, begitu juga oposisi politiknya. Dia telah mengekseskusi banyak orang, itu mungkin pembantaian paling brutal yang pernah kami lihat, 1.200 tahanan di penjara Abu Salim dieksekusi dalam waktu kurang dari 3 jam.”

Gaddafi memainkan peran peran penting dalam mengorganisir oposisi Arab dalam perjanjian perdamaian Camp David tahun 1978 antara Mesir dan srael. Akibatnya sejumlah Negara arab menjauhinya karena pandangan Gaddafi mengenai konflik Israel-Palestina dan focus kebijakan luar negerinya juga bergeser dari dunia Arab ke dunia Afrika.

Visinya mengenai Uni Afrika menjadi dasar terbentuknya Uni Afrika sekarang. Pertemuan para Raja Afrika tahun 2008 memproklamirkan Gaddafi sebagai “Continen’s King of the Kings.”

Kasus Pemboman Lockerbie


Di Barat, Gaddafi dianggap terkait dengan jaringan terorisme, ia juga dituduh mendukung kelompok bersenjata, termasuk FARC di Kolombia dan IRA di Northern Ireland.

Libya dituduh terlibat dalam pemboman tahun 1986 di sebuah klub malam di Berlin, yang menewaskan 2 tentara Amerika yang ikut pada serangan udara Amerika di Tripoli dan Benghazi, termasuk 35 warga Libya dan putrid angkatnya sendiri. Ronald Reagan dan Presiden Amerika menyebut Gaddafi sebagai “anjing gila.”

Pemboman Pan AM 1988 dekat Lockerbie adalah insiden yang cukup terkenal sekaligus controversial yang telah melibatkan Gaddafi di dalamnya.

Selama bertahun-tahun Gaddafi menbantah tuduhan tersebut, hingga PBB memberikan sanksi dan menjadikan status Libya sebagai Negara Paria. Abdel basset al-Meghari, agen intelijen Libya, didakwa telah melakukan penanaman bom. Baru pada tahun 2003, rezim Gaddafi secara resmi menerima tanggung jawab atas serangan itu, dan membayar kompensasi pada keluarga korban.

Gaddafi juga melepaskan isolasi Libya dari Barat pada tahun yang sama dengan melepaskan seluruh persediaan senjata pemusnah massal.

Di bulan September 2004, George Bush, presiden AS saat itu, secara resmi mengakhiri embargo perdagangan AS sebagai akibat memo Gaddafi soal program senjata dan mengambil tanggung jawab untuk Lockerbie.

Normalisasi hubungan dengan barat telah menumbuhkan perekonomian dan menguntungkan industry minyak Libya. Namun, peristiwa Lockerbie kembali menjadi sorotan pada 2009, ketika al-Megrahi dibebaskan dari penjara Skotlandia dikarenakan ia menderita penyakit parah dan koma. Dia kembali ke Libya yang disambut Gaddafi dan rakyat Libya.

Pada bulan September 2009, Gaddafi mengunjungi AS untuk pertama kalinya sekaligus tampil perdana di depan Majelis Umum PBB. Pidatonya seharusnya berlangsung 15 menit, tapi melebihi satu jam setengah. Dia kemuadian merobek copy-an piagam PBB, menuduh Dewan Keamanan PBB sebagai teroris serupa dengan jaringan al-Qaeda, dan meminta $7.7 juta dollar sebagai kompensasi yang harus dibayar ke Afrika.
Selama kunjungan ke Italia pada Agustus 2010, undangan Gaddafi pada ratusan pemudi untuk masuk Agama Islam memakan perjalanan 2 hari. Ini ia lakukan untuk mempererat tali ikatan antara Tripoli dan Roma.

Pemberontakan Rakyat Libya

Terinspirasi oleh revolusi di Tunisia dan Mesir, rakyat Libya memulai aksi protes damai menentang rezim di timur kota Benghazi pada bulan Februari tahun ini.

Demonstrasi pun berhadapan dengan tentara militer dan pemberontakan meningkat menjadi perang sipil, kemudian pasukan NATO ikut intervensi dengan alasan melindungi warga sipil, akan tetapi seolah-olah memihak dan bergabung dengan para pemberontak.

Pada tanggal 27 Juni, aksi brutal pemerintah Gaddafi diajukan ke Pengadilan Pidana Internasional, dan surat perintah penangkapan dikeluarkan yang diselancarkan pada Gaddafi, salah satu putranya dan  kepala mata-matanya atas tuduhan kejahatan kemanusiaan.

Gaddafi berulang kali menyalahkan kerusuhan pada al-Qaeda dan plot kolonialis yang mungkin diarahkan pada Amerika dan sekutu. Ia memanggil para penentangnya dengan sebutan “tikus.” Dalam pidato terakhirnya memalui siaran televisi sebelum pemberontak memasuki Tripoli, ia menuduh Intelijen Barat telah bersekongkol dengan al-Qaeda untuk menghancurkan Libya.

Sampai kini keberadaanya masih belum diketahui, dan sangat tidak mungkin ia masih di ibukota Libya. Namun putranya saat ini telah berada di tangan pemberontak. Apakah ini bertanda kejar-kejaran Gaddafi akan berakhir. Kita tunggu saja beritanya.

Rabu, 17 Agustus 2011

Da’I Nada Kembali Harumkan Indonesia di Pentas Internasional



Lewat lagu dan nada, tim nasyid Da’I Nada kembali harumkan nama Indonesia di mata internasional. Tim nasyid yang beranggotakan 9 personil ini tampil memukau dalam Sama’a International Festival di Qansouwa el-Ghouri, Husein, Cairo pada Senin malam (15/8).  Ini baru pembukaan dan akan serangkaian penampilan kami pada tanggal 15 sampai 25 Agustus, ujar seorang personil Da’I Nada, Afwan.


Festival Kebudayaan Internasional ini diikuti musikus budaya dari berbagai Negara: Mesir, Turki, Pakistan, India, Aljazair, Amerika, Maroko, Spanyol, dan Indonesia. Acara ini dibuka langsung oleh menteri kebudayaan Mesir tepat jam setengah sepuluh malam. Pengunjung acara ini pun membludak sampai banyak yang berdiri tidak mendapat tempat duduk, bahkan ada yang tidak masuk ke dalam ruangan festival yang memang indoor ini.


Festival Musik Sufi ini adalah festival yang ke 4 sejak pertama kali diadakan. Para duta besar masing-masing dari Negara perwakilan selalu menghadiri acara festival ini sebagai tanda hubungan harmonis antar Negara. Pada kesempatan ini Da’I nada membawakan dua buah lagu, yaitu Ya Rabbi Shalli, dan Qalbi. Nour Hariadi yang menjadi vocalis Da’I Nada membuat penonton berdecak kagum melalui keindahan dan kemarduan suaranya.


Usai selesai, Da’I Nada berfoto bersama dengan musikus lainnya dan menteri kebudayaan Mesir serta para penonton yang mayoritas adalah para turis mancanegara. Selain itu Dai Nada juga diwawancarai oleh salah satu siaran televise Mesir dan Turki. Nour adalah orang yang diwawancarai karena dia merupakan vokalis sekaligus founder Da’I Nada.





Rabu, 10 Agustus 2011

Kisah Inspiratif; “Anak Pemulung Jadi Dokter Spesialis Kanker”


Delapan belas tahun lalu adalah hari terberat yang pernah ada dalam hidup Anjali. Seorang anak gadis yang hidup dalam kemiskinan, tinggal di bantaran kali dengan rumah terbuat dari kardus harus rela melepaskan kepergian sang Ibu tercinta. Ia sangat mencintai Ibunya lebih dari apa pun, tak pernah sepatah kata pun ia membantah perintah Ibunya, baginya Ibu adalah jantung kehidupannya. Ibunya pun sangat mencintai nya lebih dari apa pun, terbukti dengan bagaimana Ibu Anjali berusaha, bekerja siang malam mengelilingi kota memulung sampah, botol, dan kardus-kardus bekas yang akan di jual demi sesuap nasi dan menyekolahkan Anjali. Anjali merasa sangat berdosa besar jika harus melawan orang tua apalagi menyakiti hati Ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya dengan segala keterbatasan. Karena itu Ia berjanji pada dirinya tidakan pernah sedikit pun berani melawan dan menyakiti Ibunya yang sudah tua dan bungkuk.

Anjali tidak pernah malu jika sang Ibu mengantarnya ke sekolah dengan pakaian lusuh, kusut dan penuh tambalan, bahkan dengan penuh kebanggaan terlihat dari wajahnya karena ia masih memiliki seorang Ibu yang sangat mencintainya sejak ia menghirup udara dunia, walau Ayahnya telah pergi meninggalkannya ketika ia masih berumur dua tahun akibat kecelakaan. Demi membahagiakan Ibunya ia belajar sungguh-sungguh, ia pun selalu menjadi juara kelas bahkan sesekali juara umum. Baginya mungkin hanya dengan prestasi sekolah yang bisa membahagiakan Ibunya, hanya itu yang bisa ia berikan kepada sang Ibu, karena dengan itu juga ia sedikit mendapat keringanan dalam biaya sekolah. Kadang jika Ibunya sakit ia pergi keliling kota, memulung mencari botol dan kardus bekas di tempat pembuangan sampah, bahkan tak jarang ia terjerembab ke dalam tumpukan sampah karena tubuhnya SD nya yang masih kecil.

Sehabis sekolah menjaga sebuah toko sebagai uang tambahan membeli buku sekolah atau buku yang sangat ia inginkan. Baginya dengan berusaha dan bekerja keraslah keinginannya akan terwujud. Ia sangat beruntung memiliki orang tua yang peduli akan pendidikan anaknya, ia kadang sering menangis sendiri dalam malam gelap gulita sebelum azan subuh, ia selalu terpikirkan dengan anak-anak yang senasib dengannya yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan namun hanya ia yang mampu sekolah. Ia pun kadang menyempatkan waktu mengajarkan kawan-kawan sekitar rumahnya pelajaran matematika tanpa dibayar sesen pun, dengan begitu ilmunya semakin melekat, berkah dan bermanfaat. Semua pernak-pernik hidupnya berjalan seperti biasa hingga suatu yang paling ia takutkan menimpanya.

Ya, sesuatu yang sangat ia takutkan adalah kehilangan satu-satunya orang tua yang sangat ia cintai, yang sangat ia sayangi. Baginya musibah terbesar dalam hidupnya adalah harus kehilangan Ibu di usianya yang masih muda, di saat ia akan menamatkan SD. Ia ingin sekali ibunya melihat ia menjadi siswa terbaik se-provinsi dengan nilai yang tinggi dan masuk sekolah menengah pertama favorit di Jakarta, karena pemda Jakarta memberikan bea siswa penuh bagi 10 orang yang mampu mendapat nilai penuh dalam UN, yaitu semua nilai 10. Dan itu tinggal menunggu beberapa hari lagi setelah pengumuman kelulusan Sekolah Dasar. Namun takdir berkata lain, seakan-akan menantang harapan serta keinginannya itu, yang bahkan berusaha menyurutkan dan menghancurkan semangat gadis kecil itu untuk sekolah dan melanjutkan ke SMP favorit. Karena satu-satunya alasan semala ini ia belajar sungguh-sungguh hanyalah untuk menyenangkan hati Ibunya sebagai balasan atas jasa-jasa Ibunya yang membanting tulang, berpeluh keringat, terbakar terik siang dan bungkuk akibat memulung dan membawa barang berat.

Ibunya meninggal bukanlah karena kecelakaan, serangan jantung atau kelaparan. Ibunya ternyata selama ini menyimpan rahasia pada Anjali. Ibunya selama ini menderita penyakit kanker serviks (kanker rahim) yang harapan untuk dapat disembuhkan sangat kecil bahkan bisa dikatakan mustahil karena 98% penderita penyakit ini berakhir dengan kematian. Ia mengetahui itu dari pembicaraan rahasia Ibu-ibu tetangganya bahwa Ibunya terkena penyakit kanker ketika ada tes kesehatan pos kesehatan keliling dari pemda Jakarta. Ia terpukul karena rumah sakit di daerahnya belum memiliki pengobatan yang canggih untuk mengobati penyakit yang mamatikan ini, walau pun sebenarnya bisa dikirim ke rumah sakit yang lebih besar jika ada uang. Dan lebih terpukul lagi karena ia sadar, ia bukanlah orang kaya yang bisa membayar segala macam pengobatan, ia juga sadar apalah arti nyawa seorang pemulung di mata para dokter dan pemerintah, hanya menghabiskan tenaga dan waktu serta uang pemerintah.

Gadis kecil ini menangis sejadi-jadinya di tengah malam setelah Ibunya dikuburkan di pemakaman orang-orang miskin yang sekedarnya. Ia limpahkan semua isi hati dan pikirannya pada Ilahi. Ia yang dulunya belajar dan sekolah semata untuk membahagiakan Ibunya, kini berubah akan belajar dan bekerja  mati-matian demi meraih cita-citanya, yaitu menjadi seorang dokter oncologi, dokter ahli special kanker. Apa pun yang terjadi dia akan berusaha mati-matian demi menjadi dokter spesialis kanker yang akan menyembuhkan seluruh macam penyakit kanker dengan segala kemungkinan yang ada. Dan tidak hanya itu, ia pun berjanji akan menolong sukarela siapa pun orang yang terkena penyakit kanker, apakah mereka orang kaya atau miskin.

Janji-janji yang ia buat, yang ia sampaikan di tengah malam pada Tuhan pada umur 12 tahun kini terpenuhi. Anjali dulu gadis kecil yang miskin dan kumuh kini sudah menjadi gadis dewasa yang cantik, baik dan kaya raya namun sederhana. Ia telah mewujudkan cita-citanya atas izin Tuhan memalui ujian-ujian besar dalam hidupnya. Baginya pendidikan tidak hanya diperuntukkan orang kaya, siapa pun boleh bercita-cita. Di umurnya yang masih muda (27) Ia menjadi dokter spesialis kanker ternama di rumah sakit terbesar di Jakarta dan menjadi dosen tetap di Universitas terkenal di jakarta.. Ia membangun yayasan sosial untuk anak-anak miskin dann terlantar. Dengan kerendahan hati, ia bersama teman-teman dan bawahannya melakukan pos kesehatan keliling gratis. Ia mampu menyelesaikan sarjana kedokterannya di Universitas terkenal dan ternama di Jerman, bahkan menjadi wisudawan terbaik dan banyak rumah sakit besar di Jerman dan menawarkan dirinya. Tapi ia lebih memilih tanah air yang telah membesarkannya, tempat ia dibesarkan bersama Ibunda tercinta, tempat dimana banyak nyawa orang miskin yang terancam kematian tanpa pengobatan. ::The End::

Minggu, 07 Agustus 2011

Serba-Serbi Ramadhan ala Mesir Bag.2 (Manusia Qur’ani)



Subuh yang indah sehabis menikmati sahur. Azan subuh melambai-lambai umat Muslim untuk segera memakmurkan mesjid. Ku langkahkan kaki ke mesjid sambil menghirup udara yang masih segar dan suci. Walau perut sudah terisi, tapi mata ku sudah kehabisan energi akibat tidak tidur dari jam 10 pagi hingga kini. Air wudhu mungkin bisa sedikit memberi energy untuk dua bola canggih ini. Gemercik air yang turun dari kran, ku basuhi dari wajah hingga kaki. Terlihat percikan air suci yang seakan-akan bertasbih memohon ampun untuk ku pada Sang Ilahi. Ku lihat kanan kiri, semua khusyu’ berwudhu’, orang-orang menikmati kesejukan air wudhu ini.

Usai wudhu’ aku sempatkan sholat sunnah 2 raka’at, kemudian sedikit membaca ayat menunggu komat. Komat telah dikumandangkan, imam sudah di depan, aku serta umat Muslim akan melaksanakan shalat subuh berjama’ah. Lantunan ayat demi ayat sang imam sungguh menyentuh qalbu, mungkin karena aku mengerti bahasa arab, begitu juga orang Mesir, kami merasa Allah berada dekat dengan kami, dekat sekali. Betapa agung dan dahsyatnya makna al-Qur’an, apalagi dilantunkan dengan suara merdu, siapa pun akan terketuk dan tergetar hatinya tatkala mendengarnya. Al-Qur’an yang telah merubah seorang Umar bin Khattab yang bengis dan kejam menjadi lembut, kini kembali melembutkan hati-hati kami yang penuh kotoran dosa, iri dan dengki.

Tak terasa sudah di salam akhir, kami saling mendo’akan keselamatan. Di sisi tiang-tiang mesjid, di deretan shaf, di sudut dan segala penjuru mesjid terlihat manusia melantunkan kalam Allah. Hari ini mungkin sampai akhir ramadhan mesjid akan bergema dengan lantunan ayat suci. Pikiranku berputar ke masa lalu, mengingat masa ramadhan di negeriku Indonesia. Biasanya sesuai subuh ada sedikit ceramah atau pengajian, jumlah jama’ah shalat subuh yang awalnya lumayan banyak diisi oleh mulai dari anak-kecil, remaja, dewasa hingga bapak-bapak dan kakek-nenek tiba-tiba surut ketika ceramah akan dimulai. Tinggal lah bapak-bapak dan kakek-nenek dan satu remaja lugu yaitu aku. Selebihnya para pemuda dan pemudi pulang ke rumah masing-masing melanjutkan tidur yang sempat tertunda atau pergi jalan pagi dua-dua an dan bahkan ada yang bermain bola. Baca qur’an bagi para remaja hanya untuk para ustadz dan orang tua yang akan mati.

Memang ada perbedaan antara ramadhan di Mesir dengan Indonesia, tapi aku yakin masih banyak pemuda-pemudi muslim Indonesia yang sibuk dengan al-Qur’an, membaca, menghafal dan mempelajari al-Qur’an, walau pun itu hanya minoritas. Di Mesir, aku lihat tidak hanya bapak-bapak yang bersemangat membaca Qur’an, justru para pemuda lah yang lebih bersemangat, bagi mereka al-Qur’an adalah jantung kehidupan, tanpa Qur’an tidak akan ada kehidupan, semua gelap dan gersang. Di halte bus, dalam bus dan kendaraan umum, mereka tak lupa membawa mushaf Qur’an di saku mereka. Di mesir bukan hal yang langka orang membaca Qur’an dalam kendaraan umum, bahkan ada yang membaca dengan suara sedikit keras, tapi tidak ada stu pun yang merasa risih, justru penumpang lain merasa tentram karena lebih baik mendengar ayat Qur’an dapat pahala dari pada mendengar suara bising kendaraan.

Di bulan ramadhan ini, aku benar-benar milhat manusia qur’ani, manusia-manusia yang ingin mendapatkan pahala yang berlipat di bulan penuh ampun dan rahmat. Di bulan ini lah semua amalan kebaikan pahalanya menjadi berlipat-lipat, semua dosa dapat diampuni diampunkan oleh Allah SWT. dalam hadits dinyatakan مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ, barangsiapa mendirikan Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap mencari pahala Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.  Mendirikan ramadhan selain dengan berpuasa bisa dengan shalat tarawih, qiyam lail, memberikan bukaan pada orang lain dan amalan-amalan kebaikan lainnya. Dan tentu saja membaca qur’an adalah amalan yang juga diistimewakan. Karena sebaik-sebaik kalam adalah kalamullah atau al-Qur’an, dan sebaik-baik manusia adalah yang sibuk dengan al-Qur’an. Dari Ustman ra, Rasulullah SAW bersabda: “خيركم من تعلم القرأن و علمة, sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya (H.R Bukhari).

Selasa, 02 Agustus 2011

Hukum Puasa di Daerah Kutub dan Skandinavia


Puasa Ramadhan merupakan perintah Allah SWT yang diwajibkan kepada seluruh Muslimin, juga merupakan salah satu dari rukun Islam dimana siapa yang mengatakan puasa Ramadhan tidak wajib atau mengingkarinya dihukum murtad dan dipaksa taubat. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Q.S al-Baqarah: 183).

Pada hakikatnya puasa dilakukan sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Akan tetapi, di sana terdapat beberapa wilayah atau daerah yang tidak memiliki pergantian siang dan malam selama 24 jam dalam beberapa bulan seperti di kutub utara dan selatan, atau ada juga daerah yang mengalami pergantian siang dan malam tapi perbedaan siang dengan malamnya sangat jauh drastis seperti di daerah Skandinavia.

Karena perbedaan waktu daerah tersebut dengan waktu di daerah atau wilayah yang biasanya, tentu terjadi perbedaan waktu puasa daerah tersebut dengan daerah yang biasa dan pada umumnya, dimana suatu hal yang mustahil untuk orang yang berada di daerah kutub berpuasa dalam 24 jam selama 1 bulan tanpa berbuka karena matahari tidak tenggelam, atau tidak melakukan puasa sama sekali disebabkan kondisi ini karena Allah tidak membebani seorang pun kecuali sesuai kesanggupannya, sedangkan Islam berlaku untuk setiap tempat dan zaman, yaitu puasa ramadhan wajib kapan pun dan dimana pun ketika jatuh hilal.

Begitu juga hal yang sangat berat bagi orang di negara skandinavia berbuasa selama 18 jam lebih ketika musim panas yang mana menurut para ahli kedokteran sangat berbahaya bagi kesehatan, sedangkan kaedah fikih mengatakan (الضرر يزال)suatu yang berbahaya harus dihilangkan. Atau suatu hal yang sangat mudah berpuasa hanya 4 jam kurang ketika musim dingin. Karena wilayah Kutub dan Skandinavia berbeda dengan wilayah yang biasa dan umumnya seperti yang dijelaskan di atas, begitu juga dalam kaedah fikih disebutkan (الأحكام إنما تناط بالغالب لابالصورة النادرة)   hukum itu berlaku hanya untuk suatu yang ghalib atau biasanya bukan untuk suatu yang nadhir atau jarang, maka ada hukum khusus terkait bagaimana berpuasa di wiyalah ini. Karena itu, saya akan menjelaskan pendapat dan fatwa para ulama seputar hukum dan ketentuan puasa bagi orang yang berada di Kutub dan yang berada di Skandinavia.

Ada dua cara penentuan waktu puasa yang masuk dalam kondisi seperti daerah kutub dan skandinavia ini:
1.    Sebagian ulama berpendapat bahwa penentuan waktu puasa di daerah tersebut disesuaikan dengan daerah atau negara terdekat yang masih memiliki pergantian siang dan malam.

2.    Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu puasa di daerah tersebut mengikut dan disesuaikan dengan waktu di kota Mekah dan Madinah.

Kedua cara ini boleh diikuti, karena ini merupakan masalah ijtihadi yang tidak ada nash mengenainya. Akan tetapi menurut penulis menguatkan pendapat kedua yang merupakan pendapat mayoritas ulama besar al-Azhar dikarenakan sulitnya mengetahui, menentukan dan menyesuaikan waktu secara detail pada Negara atau daerah terdekat, kecuali jika penentuan dan untuk menghitung waktu pada Negara terdekat mudah tidak menyulitkan dan tidak ada kerancuan.  Wallahu a’lam[1]



[1]  Kitab as-Shiyam, Dar al-Ifta al-Mishriyah, hal.39-40.

Serba-Serbi Ramadhan ala Mesir Bag.1 (Maidah ar-Rahman)



Segala puja dan puji bagi Allah SWT yang telah mengizinkan ku kembali bertemu tamu yang mulia bulan Ramadhan, Syahru Shiyam. Ramadhan kali ini adalah ramadhan yang ketiga sejak aku menapakkan kedua kaki ku di negri seribu menara ini 2009 silam, juga ramadhan yang ketiga kalinya tanpa berkumpul dengan keluarga tercinta. Pesona ramadhan di bumi kinanah ini hampir tidak ada yang berubah dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyak hal-hal baru dan menarik yang ku dapati situasi ramadhan di Mesir yang tidak ku dapati di Negara ku Indonesia. Salah satunya adalah apa yang dikenal Maidaturrahman atau terjemahan bebasnya hidangan Yang Maha Pengasih.


Maidah ar-Rahman merupakan budaya atau adat yang baru ku kenal dan sangat asing sepanjang ramadhan. Maidah ar-Rahman adalah hidangan untuk berbuka puasa yang dijajakan di pinggir dan sepanjang jalan atau di Mesjid yang bebas bagi siapa pun untuk mencicipi dan menikmatinya alias majaanan/gratis. Hidangan ini mungkin didanai oleh donatur yang kaya, bisa jadi individu atau kolektif. Makanan yang disediakan memang tidak terlalu nikmat dan mewah, tapi lumayan untuk mengisi perut yang setengah hari menahan lapar. Ada daging ala Mesir, ayam ala Mesir, dan ikan tepung goreng ala Mesir untuk makanan. Sedangkan untuk minuman ada susu berisi kurma yang sudah dipotong-potong dan sirup. Ya, semua ala Mesir, itulah yang membuat jenis makanan yang sebenarnya nikmat dan mewah ini jadi tidak terlalu mewah, karena semua dimasak dengan cara dan bumbu serta selera lidah orang Mesir yang biasa-biasa saja. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki cita rasa makanan yang sangat tinggi. Tapi namanya puasa, apapun jenis makanan yang ada semua terasa mewah dan nikmat.


Hari pertama puasa, aku menjadi chef untuk teman-teman ku satu flat. Alhamdulillah ikan goreng sambal lado khas Padang tersaji untuk disantap ketika sahur. Senangnya melihat teman ku melahap habis masakan ku. Oiya, khusus Ramadhan, di sini kami biasanya hanya memasak untuk sahur, sedangkan untuk ifthor atau berbuka kami memburu bukaan di mesjid-mesjid terdekat atau di pinggir-pinggir jalan berbaur dengan rakyat Mesir yang mayoritas ekonominya ke bawah. Aku dan kawan ku pergi berbuka di daerah Darassa dekat Universitas al-Azhar. Di daerah sini lumayan ramai dan banyak Maidah ar-Rahman nya. Berbuka bersama rakyat Mesir sambil cerita-cerita di pinggir jalan memberikan kesan tersendiri bagi ku.


Ngomong-ngomong, adakah orang kaya Indonesia yang berani membuka Maidah ar-Rahman seperti ini sepanjang ramadhan untuk ratusan orang yang berpuasa? Betapa besarnya pahala bagi orang yang menyediakan makanan berbuka. Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang memberi bukaan kepada orang yang berpuasa, maka ia memperoleh pahala seperti pahala yang berpuasa itu, dimana orang yang berpuasa itu tidak kurang pahala puasanya sedikitpun. (Hadits Riwayat at-Tirmidzi).


Menu berbuka ku di Maidah ar-Rahman  adalah nasi dengan mie hun kecil-kecil ala Mesir dengan lauk daging ala Mesir plus roti ‘isy dan minuman susu berisi kurma. Selesai berbuka, aku dengan teman ku menuju mesjid al-Azhar untuk menunaikan shalat Maghrib sekaligus shalat Isya dan Tarawih. To be continue…