Kamis, 07 Maret 2013

Awas, jangan sampai sifat yahudi ada sama anda, atau kelompok anda!



Kata yahudi dalam al-Qur'an sering disebutkan dengan kata alladzina haadu (الذين هادوا), kata "haadu" mirip dengan "hada/هدي" yang berarti memberi petunjuk.
Ada kaitan antara bahasa dan perangai yahudi, sebagaimana yang kita ketahui, orang yahudi menganggap diri mereka satu-satunya umat yang terbaik, mulia dan pilihan Tuhan, maka ketika ada seorang Nabi dan Rasul bukan dari kalangannya, mereka memusuhi, membenci bahkan sampai membunuh para Nabi yang mulia. Perangai seperti ini sangat dibenci Allah, dan karena perangai seperti inilah mereka akhirnya tersesat dan mendapat laknat.
Dikarenakan mereka menganggap dirinya dan keturunannya lah satu-satunya yang dapat hidayah/petunjuk, hanya kalangan merekalah yang benar di sisi Allah, mereka(yang merupakan keturunan nabi Ishaq, saudara Nabi Ismail) bahkan mengingkari, memusuhi saudaranya sendiri yang dari keturunan nabi Ismail. Puncaknya ketika mereka tahu nabi terakhir adalah dari garis keturunan nabi Ismail yaitu Muhammad saw.
Di antara perangai yahudi yang sangat hati-hati terhadap keturunan, ia tidak menganggap anak yang lahir bukan dari rahim ibu yahudi sebagai bagian dari kelompoknya/keturunannya walaupun bapaknya yahudi, ini karena rasa kesombongan pada diri dan kelompok/golongan mereka.
Kisah yahudi ini sebenarnya mirip dengan kisah iblis, iblis dulunya adalah makhluk yang taat/shaleh, tinggal di syurga. Tapi ketika diciptakan makhluk lain yaitu nabi Adam, mulai muncul kesombongan karena ia merasa dirinya adalah makhluk/ciptaan yang lebih baik dari nabi Adam, sehingga menolak sujud/memberi penghormatan pada Adam.

Status orang yahudi/keturunan nabi ishaq dengan keturunan Ismail itu sama-sama keturunan Nabi Ibrahim, maka kesombongan dan merasa paling benar, terbaik, dll membuat orang yahudi tersesat dan mendapat laknat. Begitu juga, status iblis dan adam itu sama-sama ciptaan Allah, maka ketika iblis merasa paling baik, ia ingkar pada Allah, tersesat dan terlaknat.

Ketika perang hunain, kaum muslimin ketika itu bangga dengan banyaknya jumlah, ada sedikit rasa sombong karena berada dalam jalan haq, benar dan pasti akan menang, maka Allah menegurnya dgn diturunkan wahyu ketika itu, agar jangan sampai mempunyai perangai seperti yahudi.

Maka hati-hatilah, selama status kita sama-sama muslim, masih mengakui Allah sebagai Tuhan, jangan sampai diri anda merasa benar dari saudara anda sampai anda memusuhi, menghina, mengkafirkan, apalagi membunuh dengan cara yang tidak haq. Karena jika begitu, apa bedanya anda dengan yahudi? Jangan sampai anda seperti maling teriak maling! Berkoar-koar yahudi laknat, ayo jihad perangi yahudi/zionis, tapi perangai anda 11-12 dengan mereka. Na'udzubillah min dzalik. Insaf...insaf..!!