Minggu, 07 Agustus 2011

Serba-Serbi Ramadhan ala Mesir Bag.2 (Manusia Qur’ani)



Subuh yang indah sehabis menikmati sahur. Azan subuh melambai-lambai umat Muslim untuk segera memakmurkan mesjid. Ku langkahkan kaki ke mesjid sambil menghirup udara yang masih segar dan suci. Walau perut sudah terisi, tapi mata ku sudah kehabisan energi akibat tidak tidur dari jam 10 pagi hingga kini. Air wudhu mungkin bisa sedikit memberi energy untuk dua bola canggih ini. Gemercik air yang turun dari kran, ku basuhi dari wajah hingga kaki. Terlihat percikan air suci yang seakan-akan bertasbih memohon ampun untuk ku pada Sang Ilahi. Ku lihat kanan kiri, semua khusyu’ berwudhu’, orang-orang menikmati kesejukan air wudhu ini.

Usai wudhu’ aku sempatkan sholat sunnah 2 raka’at, kemudian sedikit membaca ayat menunggu komat. Komat telah dikumandangkan, imam sudah di depan, aku serta umat Muslim akan melaksanakan shalat subuh berjama’ah. Lantunan ayat demi ayat sang imam sungguh menyentuh qalbu, mungkin karena aku mengerti bahasa arab, begitu juga orang Mesir, kami merasa Allah berada dekat dengan kami, dekat sekali. Betapa agung dan dahsyatnya makna al-Qur’an, apalagi dilantunkan dengan suara merdu, siapa pun akan terketuk dan tergetar hatinya tatkala mendengarnya. Al-Qur’an yang telah merubah seorang Umar bin Khattab yang bengis dan kejam menjadi lembut, kini kembali melembutkan hati-hati kami yang penuh kotoran dosa, iri dan dengki.

Tak terasa sudah di salam akhir, kami saling mendo’akan keselamatan. Di sisi tiang-tiang mesjid, di deretan shaf, di sudut dan segala penjuru mesjid terlihat manusia melantunkan kalam Allah. Hari ini mungkin sampai akhir ramadhan mesjid akan bergema dengan lantunan ayat suci. Pikiranku berputar ke masa lalu, mengingat masa ramadhan di negeriku Indonesia. Biasanya sesuai subuh ada sedikit ceramah atau pengajian, jumlah jama’ah shalat subuh yang awalnya lumayan banyak diisi oleh mulai dari anak-kecil, remaja, dewasa hingga bapak-bapak dan kakek-nenek tiba-tiba surut ketika ceramah akan dimulai. Tinggal lah bapak-bapak dan kakek-nenek dan satu remaja lugu yaitu aku. Selebihnya para pemuda dan pemudi pulang ke rumah masing-masing melanjutkan tidur yang sempat tertunda atau pergi jalan pagi dua-dua an dan bahkan ada yang bermain bola. Baca qur’an bagi para remaja hanya untuk para ustadz dan orang tua yang akan mati.

Memang ada perbedaan antara ramadhan di Mesir dengan Indonesia, tapi aku yakin masih banyak pemuda-pemudi muslim Indonesia yang sibuk dengan al-Qur’an, membaca, menghafal dan mempelajari al-Qur’an, walau pun itu hanya minoritas. Di Mesir, aku lihat tidak hanya bapak-bapak yang bersemangat membaca Qur’an, justru para pemuda lah yang lebih bersemangat, bagi mereka al-Qur’an adalah jantung kehidupan, tanpa Qur’an tidak akan ada kehidupan, semua gelap dan gersang. Di halte bus, dalam bus dan kendaraan umum, mereka tak lupa membawa mushaf Qur’an di saku mereka. Di mesir bukan hal yang langka orang membaca Qur’an dalam kendaraan umum, bahkan ada yang membaca dengan suara sedikit keras, tapi tidak ada stu pun yang merasa risih, justru penumpang lain merasa tentram karena lebih baik mendengar ayat Qur’an dapat pahala dari pada mendengar suara bising kendaraan.

Di bulan ramadhan ini, aku benar-benar milhat manusia qur’ani, manusia-manusia yang ingin mendapatkan pahala yang berlipat di bulan penuh ampun dan rahmat. Di bulan ini lah semua amalan kebaikan pahalanya menjadi berlipat-lipat, semua dosa dapat diampuni diampunkan oleh Allah SWT. dalam hadits dinyatakan مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ, barangsiapa mendirikan Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap mencari pahala Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.  Mendirikan ramadhan selain dengan berpuasa bisa dengan shalat tarawih, qiyam lail, memberikan bukaan pada orang lain dan amalan-amalan kebaikan lainnya. Dan tentu saja membaca qur’an adalah amalan yang juga diistimewakan. Karena sebaik-sebaik kalam adalah kalamullah atau al-Qur’an, dan sebaik-baik manusia adalah yang sibuk dengan al-Qur’an. Dari Ustman ra, Rasulullah SAW bersabda: “خيركم من تعلم القرأن و علمة, sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya (H.R Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar