Senin, 03 Juni 2013

Jangan Remehkan Dzikir dengan Lisan


Ada orang yang berkata, entah karena kedunguan dan kebloonannya atau entah karena saking super cerdasnya, tidak perlu dzikir-dzikir apalagi sampe bawa tasbih, atau komat-kamit menyebut nama Allah dan Asma wa sifatNya, dzikir yang benar dan baik itu cukup ta'at dan tidak maksiat, itulah makna dzikir sebenarnya, inti dzikir itu cukup taat bukan komat-kamit. Orang itu juga berkata, dzikir lancar tapi maksiat juga jalan, ngapain dzikir!

Sungguh, itu sebuah kekacauan berfikir/idhtirab 'aqli yg hanya muncul dari orang2 dungu, yang tak memahami ilmu bahasa, tafsir, fikih dengan benar.

Mengapa?
1. Tidak tahukah orang itu betapa banyak jumlah ayat yang menganjurkan untuk berdzikir? ada sekitar 268 kali dalam berbagai bentuk(fi'il atau isim).

2. Kata Dzikir yang ada pada Al-qur'an memiliki banyak makna. Ada yang bermakna "dzikrul lisan" seperti takbir, tahmid, tahlil dll dan makna inilah yang paling banyak datang dalam Al-qur'an (lihat s.an-nisa:103,al-ahzab:41) ditambah penjelasan dari hadits nabi saw nanti. Ada yang bermakna "ibroh" sebagai pelajaran (liat s.adz-dzariyat:55). Ada yang bermakana "tadzakkur" berarti teringat (liat s.ali imran:135). Ada yg bermakna "at-tha'ah" atau keta'aan (liat s. al-baqarah: 152). Ada yang bermakna "Alqur'an" (liat s. al-an'am:50). Ada yang bermakna "al-hifdzu" artinya menjaga (liat s. al-baqarah:63). Ada yg bermakna "sholat" (liat s. al-jumu'ah:9). dan makna lainnya.

Dari sini jelas, dzikir tidak hanya bermakna taat seperti orang dungu itu sangka, justru kata dzikir dalam al qur'an lebih banyak bermakna dzikir lisan.

3. Banyak hadits-hadits yang menjelaskan secara spesifik dzikir dengan lisan, di antaranya:( ﻻ ﻳَﺰﺍﻝُ ﻟِﺴَﺎﻧُﻚَ ﺭَﻃﺒﺎً ﻣِﻦْ ﺫِﻛْﺮِﺍﻟﻠﻪ )
(senantiasakan lidahmu itu basah dengan menyebutkan Allah)
(" ﻛَﻠِﻤَﺘَﺎﻥِ ﺧَﻔِﻴﻔَﺘَﺎﻥِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ ﺛَﻘِﻴﻠَﺘَﺎﻥِ
ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤِﻴﺰَﺍﻥِ ﺣَﺒِﻴﺒَﺘَﺎﻥِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ : ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ،
ﻭﺑِﺤَﻤْﺪِﻩِ ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢِ)
“Ada dua buah kalimat yang
ringan di lisan namun berat di dalam timbangan, dan keduanya dicintai oleh ar-Rahman(Allah), yaitu ‘Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’.”

4. Kalau dipakai cara berfikir seperti orang dungu di atas, maka tidak perlu juga ngafal qur'an, tidak perlu sholat kalo masih maksiat!?

Dari penjelasan di atas, maka berdzikir dgn lisan adalah suatu yg sangat dianjurkan Allah dan Rasul Nya, dan orang yang mengatakan tidak perlu, tidak penting dzikir dgn lisan adalah tanda dari kedunguan yg nyata!

Semoga kita senantiasa berdzikir pada Allah, dan selalu berada dalam ketaatan pada Nya.
Wallahu a'lam.