Minggu, 03 Juli 2011

One Piece Episode 505 Buat Ku Menitikkan Air Mata



Pada episode 504 dan sebelumnya mengkisahkan masa kanak-kanak Luffy dengan Ace serta Sabo. Masa-masa bersama berlatih menjadikan diri lebih kuat dan kuat di sebuah pegunungan di East Blue. Mereka bersama-sama memburu binatang buas yang besar-besar. Cerita ini mengungkap bagimana hubungan Luffy dengan Ace yang sangat dicintainya itu, sampai mau mengorbankan diri demi menolong Ace yang akan dieksekusi oleh Navy Headquarters, walau akhirnya Ace mati ditangan Admiral Akainu. Begitulah sekilas episode sebelum episode 505.



Pada episode 505, luffy yang sangat trauma dengan kematian Ace seakan tidak percaya bahkan sebelumnya hilang kesadaran. Setelah terbangun luffy mengamuk dan merusak submarine Trafalgar Law, kemudian lari ke hutan. Ia meninju batu-batu dan menghancurkan pepohonan di hutan tersebut. Melihat itu, Jimbe manusia ikan yang  teman Ace dan juga teman luffy tidak bisa melihat luffy seperti itu, ia berusaha menyadarkan dan menguatkan hati dan diri luffy. Luffy yang biasanya percaya diri dengan kekuatannya, yang selalu percaya dapat menyelesaikan segalanya, kini tersadar bahwa dia masih sangat lemah. Jimbe mengetahui bahwa banyak dan banyak sekali musuh-musuh yang sangat kuat dan hebat dari  luffy. Luffy menyadari itu, ia terbayang ketika Akainu si magma meninju tubuh Ace de depan mata kepalanya sendiri, I’m too weak, jerit luffy berulang-ulang, ia sadar bahwa menjadi Pirate King masih jauh dari harapannya, dia tidak bisa menolong satu saudara pun, yaitu Ace.

Tetapi Jimbe yang tahu bagaimana perasaan Luffy dengan bijaksana mengatakan “I know it’s painful now, but you must stifle it all those feelings! Don’t just think about the one you’ve lost! You can’t get back what you’ve lost! What is that you still have?”

Mendengar kata-kata itu, luffy terdiam lunglai, kepalanya tertunduk, ia teringat teman-temannya. Satu-satu ia hitung, mulai dari Zoro, Nami, Usop, Sanji, Choopper, Robin, Franky, sampai Brook. Ia teringat masa-masa bersama dengan mereka, ia tersadar bahwa ia masih memiliki temannya. Kemudian ia menangis, ingin bertemu dengan mereka. Diiringi dengan music instrumental yang sangat pas, entah mengapa air di mata ku keluar sedikit-demi sedikit. Terkadang hanya karena satu yang hilang, kita sering merasa kehilangan segala-galanya, bahkan sampai kehilangan jati diri, tidak ada semangat hidup. Padahal kita masih memiliki orang-orang lain yang mencintai kita, tentunya Tuhan kita yang selalu bersama kita. Mungkin ini yang dapat aku ambil pelajaran dari kisah One Piece di episode 505 ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar