Senin, 24 Desember 2012

Apa Hukumnya Merayakan dan Mengucapkan Selamat Hari Ibu?



Islam memerintahkan kita berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua, memuliakannya dan mentaatinya selama itu baik.

Berbakti dan berbuat baik pada orang tua tidaklah mesti dengan satu cara, apalagi kalau diwajibkan harus seperti perbuatan Nabi SAW, sedangkan ayah Rasulullah telah tiada ketika beliau dilahirkan, dan ibu Rasulullah juga wafat ketika beliau masih kecil.

Kalau seperti itu, berarti memberi uang atau hadiah kepada kedua orang tua adalah haram dan bid'ah karena Nabi Saw tidak pernah memberi uang dan hadiah kepada kedua orang tua beliau. Secara logika sehat saja pendapat seperti itu sudah tertolak.

Dan salah satu cara berbakti dan berbuat baik pada kedua orang tua adalah memperingati hari nya, apakah hari ibu dan ayah seperti saat ini, atau hari kelahiran dan kematian ibu dan ayah. Karena dengan adanya peringatan hari seperti ini, banyak di antara kita yg selalu disibukkan oleh urusan pribadi baru teringat ibu dan ayah kita, baru mendoakan beliau, baru mengunjungi beliau atau bahkan baru bisa menelfon kedua orang tua kita.

Para ahli usul fikih sepakat, Apa yang tidak dikerjakan Nabi tidak berarti perbuatan itu haram dan bid'ah.
Kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

Di samping itu, peringatan hari ibu hanya sebuah adat, dan selama adat tersebut baik dan tidak melakukan maksiat pada Allah maka hukumnya boleh.


Bagaimana jika hukumnya ditasyabbuhkan dengan orang non muslim?



Tasyabbuh bil kuffar?
Zaman nabi udah ada celana dalam seperti sekarang atau tidak?
Siapa yg pertama kali membuatnya dan memakainya? Orang non muslim.
Terus sampai sekarang banyak muslim mungkin ulama yg mengharamkan tasyabbuh secara mutlak juga memakai celana dalam n sama yg dipakai orang non muslim tsbt. Tapi apakah dengan begitu diharamkan dengan alasan tasyabbuh karena orang kafir yg pertama kali membuat n memakainya?
Ternyata tidak, karena ada manfaatnya, dan itu baik melindungi bagian kem*lu*n seseorang.
Begitu juga memperingati hari ibu, itu baik mengingatkan akan jasa ibu, menimbulkan rindu n cinta pada ibu.

Memperingati seseorang jika dikaji lebih dalam sebenarnya juga tuntunan Islam, mengapa ketika sholat kita diingatkan untuk sholawat kepada Nabi Ibrahim AS, bahkan mengingatnya setiap kali duduk tasyahud akhir ketika sholat.
Di antara hikmah kita diwajibkan sholat 5 waktu sehari juga untuk mengingat Allah SWT, tidak lupa dan mensyukuri atas segala nikmat yg diberikan Nya pada kita yg tiap hari kita selalu disibukkan urusan dunia dan godaan setan.

Intinya, selama itu bukan bermaksiat, itu bukan dianggap ibadah bagi urang non muslim(seperti hari natal) atau cuma sekedar adat/kebiasaan dan itu baik, maka hukumnya boleh.
Wallahu a'lam.



Happy mother's day. :-)
Semoga kedua orang kita selalu berada dalam nauang rahmat dan kasih sayang Nya.