Puluhan ribu pejuang revolusi di Suriah hari ini memadati seluruh jalan di kota-kota besar Suriah. Para pejuang revolusi menuntut agar Presiden Bashar Asad segera turun hari ini juga (1/7/2011) yang diistilahkan dengan Jum’ah Irhal atau Jum’at Kepergian. Revolusi di Suriah meletus sejak bulan Maret lalu, yang mana rakyat Suriah menuntut reformasi dan kemudian melebar menuntut pemerintahan dijatuhkan.
Samir Nasyar, aktivis politik mengatakan via wawancara seluler oleh Al-Jazeera bahwa demonstrasi dimulai setelah sholat Jum’at di Aleppo -kota kedua terbesar di Suriah dan pusat ekonomi-. Demonstrasi ini berlanjut hingga terjadi clash antara pejuang revolusi dengan pasukan keamanan. Demonstrasi dan protes juga menyebar di kota IDlib, Dar’a, Hamah, Hims, dan Barkamal.
Himbauan Jum’at Irhal datang bersamaan dengan himbauan pemberontakan sipil yang membakar gedung telekomunikasi di tengah kuatnya cengkraman dan tekanan aparat keamanan.
Protes besar-besaran ini juga menciptakan bentrok hebat antara pejuang Revolusi dengan pendukung pemerintah, para pendukung pemerintah memaksa para pedagang untuk menutup toko mereka agar ikut berpartisipasi mendukung rezim Asad dan melawan pejuang Revolusi bersama tentara keamanan.
Dan berdasarkan aktivis HAM, tentara keamanan telah menerobos ke berbagai daerah di kota Idlib setelah membunuh 16 warga sipil.
Sumber : Aljazeera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar