Rabu, 29 Juni 2011

Bangkitkan Jiwa Rakyat Indonesia Lewat Film Kolosal



Semua kompasianer pasti tahu Ip Man bukan? Ksatria China yang berjuang melawan imperialis dan colonial Jepang, pendekar China yang menguasai teknik wingchun. Semua kompasianer juga pasti tahu dengan Wong Fei Hung (bener gak ya tulisannya? Hehe), pahlawan China dan bapak kungfu dunia. Dan mungkin masih banyak pahlawan-pahlawan China yang kita ketahui detai dengan sejarah-sejarahnya. Dan darimanakah kita tahu? Tentu dari film-film epic kolosal China yang mengkisahkan mereka.


Namun, saya tidak akan berlama-lama di pahlawan dan film China ini. Saya ingin berlama-lama dengan perfilman Indonesia. Hmm, rasanya semua udah pada tahu bagaimana arah dan orientasi perfilman di Indonesia saat ini. Kalo tidak horror ya cabul, bener gak? Walau ada satu-satu film kolosal Indonesia, seperti Sang Pencerah. Kalau dulu jaman 90-an, (saya masih kecil) mungkin kita pernah nonton Cut Nyak Dien, Si Pitung, Fatahillah dan Sunan Wali Songo. Tapi sekarang? Sangat jarang, padahal film epic kolosal ini sangat bagus dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Coba bagaimana perasaan anda sehabis nonton film Sang Pencerah? Bagi Muslim Indonesia pasti bangga dan semangatnya berapi-api serta tercerahkan. Bagaimana seandainya dibuat film kolosal Gajah Mada, Diponegoro, Imam Bonjol, dan pahlawan-pahlawan super Indonesia lainnya? Bisa dipastikan jiwa-jiwa kebanggaan sebagai warga Indonesia dan jiwa keberanian akan semakin tumbuh dan besar. Bukannya jiwa-jiwa penakut akibat nonton film suster ngesot, jiwa-jiwa daan pikiran kotor akibat nonton Miyabi Naik Delman dsb.

Memang, kendala pembuatan film epic kolosal membutuhkan dana yang sangat besar, tapi kita harus akui apalah arti uang besar jika  dibanding dengan jiwa-jiwa pemuda dan rakyat Indonesia yang besar dan percaya diri seperti tingginya kepercayan diri orang China? Lihatlah China sampai saat ini mampu menguasai ekonomi dunia, karena apa? Karena kepercayaan diri mereka yang tinggi, jiwa-jiwa dan mental mereka yang besar. Disebabkan apa? Karena mereka selalu memegang teguh prinsip dan nilai luhur kebudayaannya. Contoh lain adalah Jepang, secanggih apa pun jepang, mereka tidak pernah menanggalkan kebudayaan dan melupakan sejarah mereka.

Sekarang, saatnya sineas-sineas Indonesia berkreasi dan berkontribusi untuk bangsa, jangan hanya ingin meraup keuntungan dana, tapi merugikan jiwa rakyat Negara. Dari pihak pemerintah juga harus ada kucuran dana bagi sineas-sineas Indonesia yang ingin membuat film epic kolosal pahlawan atau sejarah besar Indonesia. Ingat!!! Kita juga bangsa besar, tak ada bedanya dengan China dan Jepang! Banggakan budaya dan sejarah Negara sendiri, ngapain bangga-banggain budaya dan sejarah Negara lain! Cukup kita mengambil nilai-nilai kebaikan dari kebuyaan Negara lain.

Selesai ditulis 02.45 waktu Cairo, 27 Juni 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar