Rabu, 22 Desember 2010

Seminar 'Abi Al-Kalam Azad' : "Al-Azhar, referensi Agama Islam yang benar"


Suara Azhar, Cairo. Dalam seminar "abi al-kalam azad" DR. Ali Ad-din Khalil menyatakan bahwa Al-azhar Asy-Syarif dan yang kini dipimpin oleh Grand Syaikh Azhar DR. Ahmad Muhammad Thayyib telah melaksanakan perannya secara nasionalistik, kerakyatan dan islami. Hal ini sebagaimana sumbangsih besar yang telah Al-Azhar berikan kepada Dunia dalam upaya penyebaran Islam yang moderat, dan meluruskan stigmatisasi terhadap Islam serta menghadapi seluruh propaganda yang menghalangi kemajuan dan cahaya Islam di level Internasional.


Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa Az-Azhar adalah sebuah kebanggan dan anugrah. Karena sejak berdirinya Al-azhar telah menerapkan manhaj moderat yang jauh dari sifat ghuluw (baca:radikalisme) dan tathorruf (baca:extremisme) dan manhaj yang terambil dari pemahaman yang shahih berdasarkan metode ilmiah yang kokoh terhadap nushus agama (baca:teks-teks al-qur'an dan Sunnah) ditambah dengan pemahaman terhadap realita kehidupan. Semua itu telah menjadikan istitusi ini bertahan selama lebih dari seabad dalam menjaga dan melindungi kemurnian Islam dari pemahaman dan pemikiran menyimpang dan nyeleneh.

Mengenai  Syaikh Abi Al-kalam Azad dan usahanya dalam studi islam, DR Ali Ad-Din Hilal mengatakan bahwa Syaikh Abi AL-kalam merupakan salah satu tokoh yang berjuang dalam memadukan antara ilmu dan agama. Ia juga telah mendirikan hubungan yang sehat antara agama dan cinta tanah air secara jelas.  Pemikirannya itu murni untuk menentang kekejaman dan kelaliman. Ia juga merupakan salah satu tokoh kharismatik di zamannya yang memiliki sifat mulia dan memiliki dua kedudukan dalam agama dan politik. Ia juga telah memberikan bagian dalam memperkaya perpustakaan Islam, serta berusaha dalam memajukan pemikiran umat.

Syaikh Abi Al-kalam azad lahir pada than 1888 dari ayah berkebangsaan India dan ibu berdarah arab. Ia wafat pada tanggal 22 februari 1958. Ia menempati posisi yang istimewa di India, diantaranya menteri pendidikan dan kebudayaan. Selain itu ia juga founding father partai kongres (baca:partai mu'tamar, partai yang berkuasa di India hingga saat ini) dan memimpinnya dalam rentang 10 tahun.

DR. Usamah al-'abd, wakil rector azhar dan pasca sarjana menegaskan dalam pidatonya atas mendunianya risalah Al-azhar.  Hal ini dapat di lihat dari banyaknya mahasiswa wafidin (baca: asing atau pendatang) yang belajar di Al-azhar dating dari belahan dunia. Diperkirakan ada sekitar 30 ribu lebih jumlah siswa asing dari 106 negara. Al-azar dengan kepemimpinan DR. Ahmad Thayyib akan terus berusaha memberikan bantuan dan pertolongan pada siswa asing dikarenakan mereka merupakan para duta Azhar dan Islam dari luar. Azhar pun bersemangat dalam mengajarkan para siswa asing terhadap dasar-dasar Islam yang benar yang menyeru pada keadlian dan kemoderatan serta jauh dari sikap radikal dan ekstrim.

Azhar juga menyeru pada keselamatan dan kedamaian dalam kekuasaan yang bijaksana dan cerdas sebagaimana yang telah dilakukan presiden Muhammad Hosni Mubarak yang senantiasa menyeru pada perdamaian dunia di berbagai konferensi dan konvensi internasional. Di samping itu, Ikatan Internasional Alumni Al-Azhar yang merupakan penggeraknya akan selalu berusaha melalaui dakwah yang universal untuk mewujudkan kedamaian dunia. Dengan langkah awal yang baik dari azhar dan alumni yang tersebar di berbagai belahan bumi, serta pertemuan yang dilakukan ikatan alumni azhar internasional dalam konferensi internasional yang di isi dengan dialog, dan penyatuan, serta pembentukan dasar-dasar kemoderatan yang selalu di serukan pada berbagai pertemuan.

Duta besar India untuk Mesir, Suamitan menyatakan eratnya hubungan bilateral antara India dan Mesir menunjukkan pada peran khusus yang dimainkan oleh Mesir dan Azhar di Timur Tengah dan dunia. Ia mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan sambutan dari Universitas Al-Azhar dan banyaknya siswa india studi di Al-azhar. Ia memberitahukan bahwa jumlah penduduk muslim di India berkisar 115 juta jiwa yang hidup aman dan damai. Suamitan juga merasa bahagia dengan diadakannya seminar ini dan pertemuannya bersama Ulama dan tokoh Al-Azhar, semisal DR. Ali Ad-din Hilal, ketua lembaga persahabatan Mesir India, kemudian DR. usamah Al-'abd, Wakil Rektor Azhar dan pasca sarjana, serta DR Ali Sya'ban, Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah. Yang mana kami sangat menginginkan adanya kerjasama dalam segi divisi bahasa urdu bersama para siswa dalam agenda kami yang di adakan oleh Pusat Kebudayaan India di kairo. Lembaga ini menghadiahkan 20 buku belajar bahasa urdu untuk perpustakaan fakultas.

Dekan fakultas lughah dan tarjamah Universitas Al-azhar, DR. Ali Sya'ban meninginkan bertambah kuatnya kerjasama antara Universitas azha dengan kedutaan India di kairo.  Ia berterima kasih sekali kepada dubes India dan direktur Pusat Kebudayaan India, kairo atas Perpustakaan yang telah berdiri serta menghadiahkannya pada Fakultas sebagai pembantu untuk hubungan kejasama serta mendorong dalam pengembangan kebudayaan. DR' Ali sya'ban juga meminta kepada dubes India sedianya memberikan Bea siswa untuk diberikan kepada siswa yang studi di jurusan bahasa urdu di kedutaan India selama musim panas sebagai kebutuhannya dan membuat sekolah bahasa dari ahlinya, karena belajar bahasa urdu yang benar dari ahlinya sangat membantu dalam menyebarkan bahasa ini. Apalagi Negara India merupakan Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di dunia setelah china. (AZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar