Ulama yang mutashawif, jika melihat orang lalai, melakukan kemaksiatan dan kezaliman, tidak langsung menghakimi orang tsb, tidak langsung membenci dan mencela orang tsb, apalagi langsung menyerang dengan hal-hal buruk dan negatif. Tapi ulama tsb selalu berfikir positif, mungkin orang2 tsb melakukan kelalaian, kemaksiatan dan kezaliman karena kebodohan dan lemah imannya, karena tak semua orang memiliki iman yg kuat. Karena semua manusia itu dilahirkan dalam keadaan suci, penyimpangan yang dilakukan manusia itu dikarenakan godaan syetan dan iblis untuk menuruti nafsu syahwat, untuk melakukan perbuatan2 buruk dan tercela.
Karena itu, para ulama mutashawif, mereka tidak pernah menghakimi & membenci orang jahat, mereka tidak pernah menyerang orang jahat, mereka hanya membenci sifat jahat, dan berusaha menasehati, menghilangkan atau meminimalisir sifat2 jahat yang ada pada manusia tsb dengan dakwah yang penuh hikmah dan cahaya ilmu. Karena akar dari setiap dosa dan kemaksiatan adalah karena hati yang rusak, hati yang hitam, hati yang bernoda dan akal yang bodoh, maka cara untuk menghilangkan dosa-dosa dan kemaksiatan pada setiap orang adalah membersihkan hati yang bernoda dan hitam itu, caranya adalah dengan kata-kata yang bijak, sikap yang santun dan terpuji, dan tentu dengan ilmu yg benar.
Begitu juga ketika melihat orang meninggalkan sholat, tidak lantas mengkafirkan orang tsb, tapi dilihat apakah karena lalai atau memang karena menganggap sholat tidak wajib. Kalau orang tsb menganggap sholat tidak wajib, maka dijelaskan dengan ilmu dan burhan bahwa sholat itu wajib, jika masih menolak setelah datangnya burhan dan ilmu, maka itulah orang-orang yang kafir.
Ulama mutashawif adalah ulama rabbani pewaris Nabi SAW, karena Rasulullah SAW tidak pernah membenci seseorang yang jahat, apalkagi sampai ingin balas dendam pada orang jahat. Rasulullah tidak membenci Hindun yang pernah memakan jantung paman yang Rasulullah sayangi Hamzah ra setelah dia memeluk agama Islam. Rasulullah SAW pun menolak tawaran malaikat untuk menghancurkan kaum kafir quraiys dan musyirikin Mekah, dengan alasan mereka kaum kafir dan musyrikin belum tahu dengan risalah Islam.
Alhamdulillah, ulama-ulama mutashawif pewaris Nabi SAW masih banyak di mesir, merekalah para ulama Azhar yang ikhlas menebar dakwah dan ilmu untuk umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar