Kamis, 22 November 2012

"Who cares wins" / "Siapa yang peduli itulah yang menang"


"Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Yaitu, orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (kaum dhuafa). Maka, celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat riya, dan enggan memberikan bantuan." (QS Almaun [107]: 1-7)

Surat pendek Alquran yang begitu dahsyat maknanya. Orang yang tidak peduli terhadap sesama dan pada kaum dhuafa disebut sebagai pendusta agama, bahkan dipastikan akan celaka. Dari surat al-Ma'un ini juga tersimpan satu kaidah hidup bagi manusia: "Siapa yang tidak peduli dan tidak mau membantu orang lain, maka ia akan celaka. Sedangkan siapa yang peduli dan mau membantu orang lain maka ia akan menang dan beruntung."

Banyak contoh-contoh dari kaidah hidup ini, dan kaidah hidup ini tidak terbatas untuk muslim tapi juga orang non muslim.

Sebut saja Bill gates (pemilik microsoft, perusahan software terbesar) , dalam buku biografinya, dahulunya adalah orang miskin, namun karena keinginannya untuk menjadi orang kaya demi membantu orang miskin, akhirnya ia menemukan microsoft, dan menjadi orang terkaya di dunia karena penemuannya itu. Dan sejak berdirinya perusahan microsoft, ia selalu menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk sosial, membantu fakir miskin dan yayasan sosialnya hampir tersebar di seluruh dunia.

Tirto utomo, pencetus pembuat air mineral dalam kemasan (aqua), karena kepeduliannya terhadap orang yang haus ketika dalam perjalanan, akhirnya ia menemukan ide untuk membuat air mineral dalam bentuk kemasan demi membantu dan memudahkan orang lain yang kehausan dalam perjalanan. Dari hasil idenya tersebut, ia mampu menjadi orang terkaya dan memiliki perusahan air mineral no 1 di Indonesia.

Habiburrahman, novelis dan sastrawan islami, karena kepeduliannya terhadap umat Islam yang lebih suka membaca picisan tidak mendidik dan merusak akhlak, ia tergerak menulis novel Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih yang menjadi best seller Indonesia bahkan se-Asia. Dari hasil penjualan novel tersebut ia memiliki omzet besar dan dapat membantu fakir miskin.

Andrea Hirata, novelis penulis laskar pelangi yang booming di Indonesia hingga manca negara. Karena rasa kepeduliannya terhadap pendidikan anak bangsa ia tergerak melahirkan novel yang fenomenal laskar pelangi, untuk memotivasi anak bangsa bermimpi besar dan berusaha sekuat tenaga meraih mimpi dan cita-citanya, agar menjadi bangsa maju.

HAMAS, gerakan pembebas bumi Palestina. Karena kepeduliannya terhadap tanah warisan khilafah Islam, kepeduliannya terhadap agama Islam, hingga sampai saat ini tetap eksis menahan dan melawan serangan brutal zionis Israel Yahudi yang ingin menguasai tanah Palestina. Semoga suatu saat kemerdaakan dan kemenangan akan datang. Bahkan kelompok yahudi sendiri, karena kepedulian akan eksistensinya lah ia mampu merajai perekonomian dunia, perusahaan besar dunia banyak dimiliki oleh orang Yahudi karena dahulu mereka selalu menjadi kaum tertindas, tak heran kebijakan Amerika dan sekutu selalu membela israel, karena negara-negara tersebut dikendalikan oleh orang-orang besar yahudi. Kuncinya, Jika umat Islam ingin Palestina  menang, maka perbesar rasa kepedulian terhadap Islam, terhadap sesama Muslim, jika rasa kepedulian umat Islam kepada agamanya lebih besar dari rasa kepedulian orang yahudi kepada agamanya, maka kemenangan akan segera datang. Tapi jika tidak atau masih setengah-setengah, maka konflik Palestina-israel tidak akan pernah berakhir.
Dan masih banyak lagi kisah orang-orang sukses karena lahir atas rasa kepedulian dan ingin membantu orang lain. Bahkan kepedulian terhadap diri sendiri yang miskin dan tidak ingin meminta-minta akan memicu semangat kita untuk maju dan sukses. Kepedulian kepada keluarga, agama dan negara juga akan menjadikan kita orang-orang pemenang. Kepedulian terhadap agama, akan menuntun seseorang menjadi seorang ulama pewaris Nabi, agar agama tidak pudar dan tetap bersinar. Kepedulian terhadap negara, akan menuntun seseorang berusaha melakukan yang terbaik dan menjadikan negaranya maju dan kuat.

Kesimpulannya, siapa yang peduli ia akan menang. Maka bangkitkanlah rasa kepedulian kita, dimulai kepedulian terhadap diri sendiri jika selama ini masih berleha-leha, kemudian orang lain, karena tidak mungkin akan peduli terhadap orang lain jika kepada diri sendiri tidak ada rasa kepedulian.
Wallahu a'lam.

Terinspirasi dari hasil seminar ekonomi Islam bersama DR. Aries Mufti. (Presiden Komisaris Bank Panin Syariah), moga bermanfaat. :)

Written by: alamazharian
Cairo, 23 November 2012.
02.17 Waktu Kairo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar