Hampir sebulan ini media massa, pers dan berita secara massive memberitakan Negara Islam Indonesia (NII). Berita yang dikeluarkan dan digadang-gadangkan adalah bahaya gerakan NII ini bagi kesatuan dan persatuan Indonesia serta Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Indonesia. Terlepas apakah NII ini baik atau buruk, sesuai manhaj dakwah Islam yang benar atau tidak, di sini Saya hanya akan membahas apa motif dari media-media Indonesia begitu semangat dalam membangun opini publik akan bahaya besar NII. Bahkan, sampai-sampai beberapa tokoh muslim dan sarjana muslim ikut mengaminkan berita tersebut tanpa ada penelitian dan penyelidikan lebih dalam.
Seakan-akan mereka atau mungkin Anda yang muslim merasa alergi dengan Islam sendiri. Bahkan ada tokoh dari parpol Islam mengatakan NII adalah ide kampungan, lantas kenapa tokoh tersebut masuk parpol Islam? Sungguh lucu… Muslim malah meremehkan agamanya sendiri, tak ada lagikah muslim seberani Umar bin Khattab ra. yang masuk Islam dan dengan berani serta bangga mengatakan keseluruh kaum kafir Quraisy bahwa ia telah memilih islam sebagai agamanya. Tak ada lagi yang berani meniru Nabi Muhammad SAW. yang dengan PeDe mengirim surat ke Raja Romawi Heraklius untuk memeluk Islam.
Saya melihat ada motif terselubung dari seruan massive media tentang NII ini, tidak hanya gerakan NII saja yang ingin diberantas tapi intinya selain mereguk keuntungan yang berlipat media ingin menyudutkan Islam, mengecilkan Islam dan membangun opini masyarakat Indonesia bahwa Islam itu bahaya bagi NKRI. Padahal, sebagian besar UUD dasarnya adalah dari Islam juga, begitu juga pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Media dan sebagian oknum di dalamnya atau di belakangnya ingin membuat pemerintah agar bertindak tegas dengan apa saja yang berbau Islam apakah itu parpol, organisasi, dan LSM. Media juga ingin mencuci pikiran warga Muslim Indonesia yang bodoh dan awam tak tahu agamanya sendiri untuk menyalahkan Islam, menjauh dari kemuliaan Islam, ingin Islam tak ada campur tangan dengan urusan negaranya, Islam hanya mempersulit kemajuan negara. Bisa jadi parpol dengan asas Islam, organisasi yang ada label Islamnya, bank yang ada label Islamnya, sekolah yang ada label Islamnya, LSM yang ada label Islamnya dan lembaga-lembaga keislaman akan ditutup dan dilarang dalam Negara Indonesia yang mayoritas adalah beragama Islam, urusan umat Islam hanya sholat atau ibadah saja. Hal-hal yang ada Islamnya akan diawasi, bahkan oleh orang Islam sendiri. Lagi-lagi sangat lucu orang Islam tidak PeDe bahkan menyalahkan Islam?
Apa yang ingin dibangun media Indonesia saat ini mungkin mirip dengan apa yang dimainkan media Amerika mengenai jaringan Al-Qaeda sebagai pelaku penabrakan pesawat ke gedung WTC dan Pentagon. Bagi Saya ini sungguh lucu, sistem keamanan darat dan udara sehebat Amerika bisa dibobol oleh orang jauh dari Arab sana? (lebih jelas baca di sini). Dengan berita massive, dalam sesaat warga Amerika langung termakan media bahwa pelakunya adalah jaringan teroris Al-Qaeda tanpa ada penelitian dan penyelidikan lebih mendalam dan transparan (kita perlu meyakinkan diri apakah benar Al-Qaeda itu ada? Apakah personil Al-Qaeda benar-benar muslim? Apakah Anda pernah bertemu sapa dengan Osama? Jangan-jangan kita hanya tertipu media atau bahkan para jurnalis sendiri ditipu juga?). Semua mata dunia tertuju pada Islam, opini dunia terbangun bahwa Islam adalah agama teror dan bahaya bagi kedamaian dunia. Amerika (maksud Saya bukan seluruh warga Amerika, tapi adalah sebagian oknum apakah oknum tersebut berada dalam pemerintahannya, dalam perusahaan-perusahaan besar di Amerika, militernya dan lainnya) dan Zionis ingin mematikan cahaya Islam. Mereka ingin muslim itu alergi dengan Islam, mereka takut Islam mendominasi dunia apalagi hukum Islam sampai diterapkan semuanya.
Tapi apa yang terjadi sampai detik ini wahai orang yang mengaku beragama Islam? Wahai muslim yang mau dibodohi media? Pertumbuhan populasi muslim di negara Amerika, Eropa semakin meningkat tajam. Cahaya Islam justeru semakin terang (baca disini), nama Allah SWT. dan Muhammad SAW. terdengar di seluruh sudut bumi. Teramat benarlah apa yang dikatakan Allah SWT. dalam Al-Qur’an : " يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ " (8) سورة الصف (Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya) [S. As-Shaf :8].
Media, sehebat apapun membuat opini publik, membodohi umat Islam yang bodoh, Islam tidak akan pernah rendah apalagi hancur dan padam. Karena Allah SWT. sudah menjajikan akan menjaga agama ini dan akan selalu ada muslim yang tetap berjalan pada kebenaran. Satu muslim mati maka akan ada muslim baru yang hidup, satu muslim sesat maka akan ada satu muslim yang benar muncul. Seribu media berusaha menyudutkan dan melemahkan Islam, maka akan ada seribu media yang akan membangun Islam. So, ingin memadamkan cahaya Islam? Oh, tidak bisa!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar