Minggu, 24 Februari 2013

Al-Azhar, Moderat dan Islam


Akhirnya, ku temukan jawaban mengapa Al-Azhar dan para ulama Azhar menggunakan manhaj wasathiyah, selalu menyerukan Islam yang moderat/wasatan, menghadapi penyimpangan2 oleh kelompok2 lain dengan cara moderat, menyelesaikan persoalan dan gejolak umat degan moderat. Dan juga hingga kini menjadi sumber referensi Islam yg orisinil.

1. Coba lihat surat al-Baqarah ayat 108, kata "sawa a sabil" dalam tafsir jalalain diartikan "thariqul haq" yang asalnya adalah "al-wast". Berarti al-wast adalah thariqul haq/jalan kebenaran.

2. Lihat surat al-Baqarah ayat 142-143. Allah mensifati orang yahudi dan musyrikin yang tidak berada di jalan haq dengan kata "sufaha"/bodoh yang hampir mencapai gila/hilang akal. Dengan begitu, orang-orang sufaha/bodoh itu juga jauh dari jalan haq, karena itu mengapa jumhur ulama mewajibkan orang awam dan orang bodoh untuk taqlid pada imam mazhab atau pada orang yang faqih dan alim. Karena orang bodoh atau awam yg tabi' /mengikut dan taqlid pada imam mazhab, orang faqih dan alim, yuhkamu fi hukmihim/dihukumi seperti mereka(para imam mazhab&orang faqih), dengan begitu setidaknya penyimpangan umat Muhammad Saw jadi berkurang.
Kemudian, Allah menjadikan dan mensifati umat Muhammad Saw yang telah mendapat hidayah Islam sebagai umat yang "wasatan", yaitu umat pilihan/terbaik/penuh keadilan dan rahmat.

3. Banyak ayat Alquran dan juga hadis Rasulullah Saw yang mengatakan Allah tidak menyukai orang yang berlebihan dan melarang sikap berlebihan. Karena orang yang bersikap berlebihan identik dengan kebodohan tidak mau berfikir dengan matang dan ceroboh sehingga banyak salah. Karena itu, Islam melarang anak kecil mentasarufkan hartanya (pada muamalah tertentu) kecuali atas izin atau ditemani walinya agar tidak berlebihan dan membuang2 hartanya untuk yang tidak bermanfaat dan tidak dibutuhkan.

Kesimpulan: Islam adalah agama yang wasatan/moderat . Karena moderat adalah jalan haq yg ditempuh oleh Rasulullah saw, para sahabat, tabi'in, dan ulama-ulama yang berilmu/faqih, Allah pun tidak menyukai yang berlebihan dan orang bodoh yang sombong(tidak mau bertanya pada yang faqih).
Catatan: jangan salah memahami atau menyamakan moderat yg disyiarkan oleh Azhar dan ulama Azhar dengan moderat yg digemborkan orang liberal, karena perbedaannya jauh bagai langit dan bumi.

#tadabbur pagi s.al-Baqarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar