Kamis, 20 Januari 2011

Kenapa?


Dalam menjalani hidup seringkali kita merasakan hal-hal yang sangat mengganggu pikiran. Masalah, musibah, dan ujian adalah langganan hidup dari seorang insan. Satu dari sekian ribu masalah itu adalah masalah kemampuan atau kecerdasan. Walau sudah banyak training-training motivasi diri didengar yang mengatakan kecerdasan manusia itu sama, tergantung usaha dan kerja keras. Tidak ada manusia yang bodoh yang ada hanya pemalas. Tapi tetap saja kita sering mengeluhkan kecerdasan atau kemampuan kita jauh dari rata-rata. Ketika SD, kita melihat ada seorang teman sekelas kita begitu aktif dan cerdas menyelesaikan soal matematika dan semua pelajaran. Begitu juga ketika SMP sampai SMA, kita selalu menemui teman kita sangat cerdas dan cepat menagkap pelajaran. Hingga timbul rasa minder pada diri kita, kita itu bodoh.


Sekian lama aku mencari data dan fakta kenapa teman aku atau ada orang lain melebihi kecerdasan ku. Kenapa ada teman ku sangat cepat menghafal, memahami, pelajaran dalam waktu cepat dan memiliki skill yang hebat. Setelah melihat semua sisi yang ada, aku dapat menarik kesimpulan bahwa teman ku itu sudah terbiasa berlatih berfikir keras.

Ada temanku berinisial "P", ia sangat mahir dalam ilmu eksak, khususnya fisika. Ia sangat cepat menangkap pelajaran fisika. Aku membandingkan diri ku dengannya, kenapa dia cepat menangkap pelajaran fisika? Ku telusuri, ternyata ia sering berlatih mengerjakan soa-soal fisika dengan fokus. Ada teman ku berinisial "I", ia sangat hebat matematika, semua orang bertanya padanya jika tak paham. Setelah ku telusuri, ia orangnya santai, tidak ada latihan keras seperti teman ku si "P". Ku telusuri kembali bagaimana ia belajar matematika ketika SD. Ternyata ia sangat menyukai pelajaran matematika sejak SD, ia sering berlatih dan belajar matematika sendiri, tanpa di sadari hobinya merupakan latihan kerasnya selama ini.

Aku tersadar, aku pun bisa menjadi bintang sepak bola ketika SD, SMP dan SMA karena hobi ku bermain bola. Bahkan tiada hari tanpa menendang bola. Hobi ku bermain bola sejak TK sesungguhnya adalah latihan keras ku. Kini aku tahu, bahwa semua skill itu karena latihan keras. Jangan langsung patah semangat atau minder ketika melihat teman sangat hebat berbahsa inggris sedang kita tidak walau sudah berlatih. Mungkin teman kita berlatih lebih keras sebelumnya dan kita belum berlatih maksimal. Jangan putus asa ketika teman bisa menghafal 1 juz 2 hari sedng kita 1 bulan baru bisa. Kita lihat teman kita hanya focus mengahafal qur'an sedang kita masih banyak main dari pada menggunakan waktu unuk menghafal. Jangan heran jika teman kita bisa mendapat nilai IPK 4 sedang kita hanya 3 walau sudah berjuang mati-matian, karena boleh jadi teman kita sejak dulu juara kelas, sering melatih dan memfokuskan diri untuk belajar dan berlatih lebih keras. Jangan merasa minder kenapa teman kita sangat genius, karena ia sejak lahir sudah di latih dan berfikir keras ketika masa kecilnya.

Intinya, jangan pernah putus asa, terus berusaha, berlatih lebih keras, lebih focus terhadap apa yang ingin kita kejar. Skill apa yang kita inginkan, maka terus latihlah skill itu, fokuskan pikiran pada skill tersebut. Semoga dengan izin Nya kita di mudahkan mendapatkan apa yang kita impikan.
Dan satu catatan penting dalam hidup kita. Jangan pernah merasa sudah cerdas, pintar, sukses, hebat dan sebangsanya. Karena ketika rasa itu sudah bersemayam dalam diri kita, maka jangan harap ada perbaikan kualitas diri dan skill kita kea rah yang lebih baik. Bahkan bisa menjadikan kita terperosok dan terjatuh, teringgal orang lain.
Wallau a'lam.

2 komentar:

  1. btol 2 kn... sy pn slalu pk kenape la kawan saya cepat je tangkap kalo dalam kelas.. rupenyer dia dah usaha keras sebelum kelas..huhu

    BalasHapus
  2. ya benar... kita harus banyak berlatih dan fokus...
    thanks dah comment post ku.. ^_^

    BalasHapus