Ketika kecil,,kita acapkali melayangkan sesumbar cita-cita atau keinginan besar kita yang tak jarang membuat orang dewasa tertawa geli mendengarnya. Terang saja,,kita yang saat itu masih bocah ingusan yang masih di penuhi dunia khayal,,yang belum tau akan dunia sesungguhnya..dan belum tau resiko2 dan tantangan apa yang harus dihadapi demi tercapainya cita2 kita akan sangat mudah mengatakan ini itu tanpa lihat dulu. dulu kita bercita2 ingin menjadi astronot, atau ingin melampaui albert einstein, namun seiring berkembangnya usia dan hilangnya dunia khayal yg dulu kita pikirkan cita2 itu semakin pudar dan beralih kepada cita2 yg hanya biasa2 saja,,
Di umur 5 tahun,,aku bercita2 ingin menjadi pemain sepak bola professional seperti ronaldo dan ingin bermain sepak bola di club internazionale, tiap hari aku selalu bermain dan berlatih sepak bola,,aku pun ikut SSB ( sekolah sepak bola ), merasa tidak cukup dengan masuk SSB aku berlatih sendiri dengan meletakkan karet ban mobil di tengah gawang dan mencoba memasukkan bola kedalamnya, aku juga sering membantu ayahku membelikan rokok ke pasar dengan berlari padahal ada sepeda. hingga aku menjadi orang hebat bermain bola tatkala itu.
memasuki SMP sepakbola hanya menjadi hobi ku,, cita2ku beralih ingin menjadi seorang dokter,,latar belakang aku ingin menjadi dokter adalah ketika ibu ku tercinta jatuh sakit,,aku ingin sekali merawat dan menjadi dokter untuk ibuku sendiri,, di SMP aku berusaha menyukai pelajaran fisika n biologi,,buku pelajaran biologi dan fisika masing2 ku beli tiga buah,, untuk memperkaya pengetahuanku,,tiap ulangan harian aku selalu mendapat nilai 100 minimal 90,, dalam rapor pun aku mendapat nilai kadang 8 atau 9. tamat smp aku ingin melanjutkan study di sma 1 padang panjang, tapi sayang,,aku tak lulus,,dan namaku terdampar di sma 2 padang panjang. Tante ku yang selalu memotivasi ku melarang aku sekolah di sma 2 karna tidak bisa tinggal di asrama. kemudian aku mendaftar ke MAN/MAKN kotobaru padang panjang, aku di terima di MAN, tapi tidak diterima di MAKN, tak tau mengapa,,bisa karna aku yg tidak tapt menisi soal tes,,atau karna aku mengatkan cita2 ku ingin jadi seorang dokter sehingga hanya mnjadi cadangan untuk masuk MAKN, karna MAKN untuk menciptakan kader2 ulama.
tak sampai sebulan di MAN tiba2 aku disuruh masuk asrama dan tinggal bersama anak MAKN,, ku kira aku hanya tinggal di asrama,,tapi aku pun juga pindah ke MAKN, semua buku berbahasa arab gundul,, ah,,pelajaran yg paling ku benci ketika di pesantren dulu adalah bahasa arab. 3 tahun belajar bhs arab di pesantren ketika smp tidak berbekas sama sekali,, bahkan isim, fi'il huruf,, aku tak paham..
aku harus mengulang dari nol,, hari-hariku hanya mempelajari bahasa arab, ditambah mengafal al-qur'an. sedikit demi sedikit aku mulai menikmati belajar di MAKN,,aku pun lupa dengan cita2 ku menjadi dokter,,dan beralih menjadi ulama,,lebih khususnya menjadi ahli ushul fikih,, karna aku begitu suka dengan pelajaran ini,,dengan ushul fikih semua hal-hal yang bertele-tele dapat menjadi lebih sederhana dan simple. nilai rapor ushul fikih ku pun selalu mendapat 8,padahal teman2 mengangap ushul fikih adalah pelajaran paling susah dan membosankan.
setamat SMA aku berencana melanjutkan study di Mesir kiblatnya ilmu keislaman, dan gudangnya para ulama,, ulama2 besar dunia banyak yg lahir di sini,,
cita2 ku semakin terbuka lebar untuk menjadi seorang ahli ushul,, but...aku mulai berfikir,,merenung,,zaman sekarang sering terjadi fitnah antara ulama,,yang satu mengkafirkan yg lain,, aku juga berfikir bahwa menetapkan suatu hukum syar'i tidak bisa asal2an,,walaupun salah seorang mujtahid tetap mendapat 1 pahala. tapi aku begitu takut,,lagi pula seandainya aku menjadi ahli ushul pun, ilmu ini tidak berguna untuk negara,,maka untuk lebih berfaedahnya ilmu syar'i,,aku memilih jurusan syariah dan hukum,,agar aku mendapatkan keduanya,, dan bisa mempraktekkan ilmu ushul fikih tadi dalam ilmu hukum,,hingga syari'ah dapat di praktekkan dalam uu dalam suatu negara.
beberapa bulan di mesir,,cita2ku mulai beralih...menjadi great diplomat,,namun masih tetap menjadi great qaadhy.
haha,,aku tertawa sendiri melihat lika-liku perjalanan cita-cita ku...
kini aku semakin sadar bahwa cita-cita tak bisa di dapatkan hanya dengan kata2 cantik,,tapi dengan peluh dan kerja keras,,dan penuh dengan onak dan duri yang menghadang. Ya Allah...bantulah hamba meraih cita-cita hamba. Dekatkanla,,bukakanlah jalan2 dan langkah2 yang mendekatkanku kepada tujuan dan cita-cita ku ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar