Senin, 15 November 2010

Cerita Bocah Siwa


Di pusat kawasan Siwa yang begitu gersang di sisi utara mesir berdekatan dengan laut mediterania, kira-kira arah jarum jam menunjukkan angka 1.10 LCT, segerombolan mahasiswa al-azhar yang sedang mengadakan rihlah sa'idah terlihat sedang mengantri wudhu untuk menunaikan shalat zhuhur. Mahasiswa tersebut berasal dari senat fakultas Bahasa Arab. Di sudut pengantrian, aku duduk dengan teman ku yang asli warga senat FBA karena aku sebenarnya warga FSQ ( fakultas syariah wl qonun ) J. Temanku dengan gaya necis anak zaman sekarang, memakai kacamata hitam, baju kaos ketat, celana belel, tak ketinggalan sepatu badut nyaris tak ada bedanya dengan style pakaiannya mahasiswa di Indonesia.

Di interval tungguan antrian, seorang bocah lelaki berbaju kusam, berambut keriting, berkulit sawo matang, dan berwajah bulat datang mendekat sambil melayangkan senyumnya kepadaku. Dengan membawa sepiring berisi kurma dan segelas air putih tak sungkan dan segan bocah itu menawarkannya kepadaku. Dia tak akan pergi sebelum aku mencicipi dan minum walau hanya secuil. Setelah ku cicipi kurma dan ku teguk air dingin tersebut, aku mengeluarkan 1 logam mata uang mesir dengan nilai 1 junaih yang kalau di rupiahkan sekitar 1600 rupiah untuk ku berikan pada bocah itu. Tapi bocah tadi segera pergi dan mencari teman ku yang lain untuk memberikan kurma dan air putih.

Aku terdiam, tersipu malu, aku teringat dengan bocah-bocah yang ada di negaraku Indonesia. Jika mereka menawarkan sesuatu kepada kita berarti mereka menginginkan imbalan uang. Tapi berbeda dengan Bocah Siwa, aku sungguh bangga kepada mereka, dari kecil sudah di ajarkan dan mengerti akan arti menolong dan keikhlasan. Betapa tidak,,,mereka begitu senang dan bahagia tatkala aku mencicipi kurma dan meneguk air putih yang begitu segar di tengah kegersangan Kota Siwa. Di saat orang menjadikan setiap sesuatu kebaikan menjadi duit, duit dan duit lagi bukan sebagai amal ibadah yang kan menjadi penolong di akhirat kelak.

Semoga kita selalu dalam bimbingan-Nya dan menjadi orang-orang yang ikhlas dalam beramal.

Wassalam.

9.40 LCT

3 agustus 2010

Sudut gubuk di samping mesjid azhar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar